Kawans … mari kita bersama-sama membahas konsep subnetting, praktis dan singkat saja yang terpenting adalah kita mengetahui terlebih dahulu apa sih sebenarnya subnetting itu. Mungkin kawans blogger sudah banyak yang mahir tentang konsep subnetting dalam jaringan komputer ini, namun demikian saya yakin masih ada juga kawans yang lain yang belum mengetahuinya. Saya hanya mengetahui setitik saja dari luasnya lautan ilmu tentang jaringan ini dan saya berusaha membagi apa yang saya ketahui agar kita bisa berkembang bersama. Mari kita mulai, saya tidak ngomong panjang dan lebar lagi, karena kalo terlalu panjang kasihan ibu-ibu dan kalo terlalu lebar kasihan bapak-bapak, he3 …
Jika seseorang memiliki suatu IP Adress kelas B (Klasifikasi IP Adress ini akan saya posting secara terpisah) dengan network ID 130.200.0.0 memerlukan lebih dari suatu network ID, maka ia harus mengajukan ke lembaga IANA untuk mendapatkan IP Adress baru.
IANA singkatan dari Internet Assigned Numbers Authority adalah sebuah organisasi yang didanai oleh pemerintah Amerika Serikat yang mengurusi masalah penetapan parameter protokol internet, seperti ruang alamat IP, dan Domain Name System (DNS). IANA juga memiliki otoritas untuk menunjuk organisasi lainnya untuk memberikan blok alamat IP spesifik kepada pelanggan dan untuk meregistrasikan nama domain. IANA juga bertindak sebagai otoritas tertinggi untuk mengatur root DNS yang mengatur basis data pusat informasi DNS, selain tentunya menentapkan alamat IP untuk sistem-sistem otonom di dalam jaringan Internet. IANA beroperasi di bawah naungan Internet Society (ISOC). IANA juga dianggap sebagai bagian dari Internet Architecture Board (IAB).
IANA memberikan tanggungjawab dalam melakukan pengaturan ruang alamat IP dan DNS kepada tiga badan lainnya yang bersifat regional, yakni sebagai berikut:
1. American Registry for Internet Numbers (ARIN), yang bertanggungjawab dalam menangani wilayah Amerika Utara, Amerika Selatan, dan Afrika bagian Selatan (sub-Sahara).
2. Réeseaux IP Européens (RIPE), yang bertanggungjawab dalam menangani wilayah Eropa dan Afrika bagian utara (Sahara).
3. Asia Pacific Network Information Center (APNIC), yang bertanggungjawab dalam menangani kawasan Asia dan Australia.
Saat ini IANA akan digantikan oleh sebuah badan nonprofit internasional yang disebut sebagai Internet Corporation for Assigned Names and Numbers (ICANN), karena meningkatnya penggunaan Internet.
Mari kita lanjutkan ….*sambil minum air putih nih* …
Saat ini persediaan IP Address sangat terbatas, karena semakin banyaknya situs-situs di Internet. Untuk mengatasi kesulitan ini dan agar kita tidak perlu susah-susah mengajukan permohonan baru ke lembaga IANA, maka kita bisa menggunakan suatu metode untuk memperbanyak network ID dari satu network ID yang kita miliki. Cara inilah yang dinamakan Subnetting.
Jadi intinya, Subnetting adalah metode untuk membagi suatu network yang besar menjadi sub network-sub network yang lebih kecil, dengan cara mengorbankan sebagian host ID atau dengan cara meminjam bagian dari IP Address yang merupakan bagian host menjadi bagian network, agar bisa digunakan untuk membuat network ID tambahan.
Contoh :
Network Number : 10.0.0.0
Subnet Mask : 255.0.0.0
Dari network 10.0.0.0 tersebut, kita akan membaginya menjadi 8 buah subnet, maka jumlah bit yang harus dipinjam dari bagian host menjadi bagian network adalah :
8 = 2n maka n = 3
Network Address : 10.0.0.0 = 00001010.0000000.0000000.0000000
Subnet Mask : 255.0.0.0 =11111111.0000000.0000000.0000000
Subnet Mask baru : 11111111.1110000.0000000.0000000
Dengan demikian maka kita sudah memiliki 8 sub network baru hasil dari peminjaman 3 bit tadi, yaitu :
| Sub Network | Network Address | Range IP |
| 1 | 00001010.0000000.0000000.0000000= 10.0.0.0 | 10.0.0.1 – 10.31.255.255 |
| 2 | 00001010.0010000.0000000.0000000= 10.32.0.0 | 10.32.0.1 - 10.63.255.255 |
| 3 | 00001010.0100000.0000000.0000000= 10.64.0.0 | 10.64.0.1 – 10.95.255.255 |
| 4 | 00001010.0110000.0000000.0000000= 10.96.0.0 | 10.96.0.1 – 10.127.255.255 |
| 5 | 00001010.1000000.0000000.0000000= 10.128.0.0 | 10.128.0.1 – 10.159.255.255 |
| 6 | 00001010.1010000.0000000.0000000= 10.160.0.0 | 10.160.0.1 - 10.191.255.255 |
| 7 | 00001010.1100000.0000000.0000000= 10.192.0.0 | 10.192.0.1 – 10.223.255.255 |
| 8 | 00001010.1110000.0000000.0000000= 10.224.0.0 | 10.224.0.1 – 10.255.255.255 |
Sampai disini cukup jelas gak nih, atau tambah pusing *sama dengan bang dong pusing juga he3*
Mari kita lanjutkan ….
Dari sub-network-sub-network tersebut diatas, maka :
1. Sub-network pertama dan terakhir tidak dapat digunakan, yaitu : 10.0.0.0 dan 10.224.0.0.
2. IP Address pertama dan IP Address terakhir dari masing-masing sub-network tidak dapat digunakan untuk host, karena :
a. IP Address pertama menjadi network ID bagi sub-network tersebut. Sebagai contoh : 10.32.255.255 (dari sub-network 2)
b. IP Address terakhir menjadi Broadcast Address bagi sub-network tersebut. Sebagai contoh : 10.63.255.255 (dari sub-network 2)
Oke deh, sampe disini dulu ya, nanti kita bahas lagi sesuai dengan tahapan-tahapan, mudah-mudahan bermanfaat bagi kita semua.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar